Solo, Dampak dibukanya spillway eksisting Bendungan Wonogiri Lebih dari 10.000 jiwa terdampak banjir di Solo, Jawa Tengah yang terjadi sejak Kamis (16/2) sore. Sebagian sejumlah warga yang terdampak sudah berada di pengungsian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan hingga pukul 20.30 WIB, Kamis (16/2), sebagian warga terdampak banjir sudah berada di pengungsian.
“Ada warga yang bertahan di rumah, ada yang di kantor kelurahan. Yang mengungsi ada warga dari 15 kelurahan,” katanya, dikutip dari Antara.
Ia mengatakan data tersebut hingga saat ini masih terus berkembang. Menurut dia, untuk ketinggian air paling tinggi di kisaran 1,5 meter.
“Itu terjadi di 15 kelurahan, ketinggiannya sekitar satu sampai 1,5 meter,” kata Nico.
Beberapa wilayah yang saat ini terdampak banjir di antaranya Kelurahan Jagalan, Gandekan, Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, Kedunglumbu, dan Tanjung Anom kota, Pucang Sawit.
Ia mengatakan untuk dapur umum sudah disediakan di Kelurahan Jagalan dengan diakomodasi langsung oleh Dinas Sosial.
“Untuk penyediaan logistik, ada yang mandiri juga di beberapa kelurahan. Kalau kami masih fokus di evakuasi dan pengungsian,” katanya.
Mengenai antisipasi selanjutnya, ia mengatakan tetap melihat perkembangan dari Sungai Bengawan Solo.
“Karena ini terkait dengan Bengawan Solo, kalau belum surut tidak bisa apa-apa. Namun kami memberikan informasi ke masyarakat melewati perangkat kelurahan,” katanya.
Indragiri Kabid (PB-Sar) penanggulangan bencana dan SAR/search and rescue Senkom Surakarta menyampaikan kami memantau dari Kamis, sore debit air Bengawan Solo sudah siaga merah Kamis 16/02/2023 pada pukul 17.00 wib di pos pantau jurug masih ada kenaikan di dukung hujan yang cukup deras di kota Solo.
“Kami mengkoordinir yang terdekat segera membantu masyarakat yang terdampak banjir di beberapa tempat, karena banjir merata di beberapa kelurahan dan kecamatan,” katanya
“Di kelurahan pucangsawit warga berinisiatif mendirikan dapur umum, Senkom menyuplai logistik di untuk warga terdampak banjir di beberapa tempat,” jelasnya
“Sambil istirahat dan menunggu perkembangan kita kumpul dan koordinasi di basement Komplek Masjid Rodhlotul Jannah Jl. Porong No.17, Pucangsawit, Jebres, Solo,” terangnya
“Jumat (17/2) pukul 01.00 dinihari air sungai jenes dan kaliwingko yang ada di Kelurahan Joyotakan, Serengan meluapnya mengalir ke jalan kampung, Senkom dan sejumlah relawan dan BPBD membantu evakuasi warga untuk mengungsi,” pungkasnya. (ghoni)