Papua (Dj-pro) – Jefri Lokbere, Pemuda Papua menanggapi ciuman penjabat (PJ) Gubernur Papua tengah Ibu Ribka Haluk saat tiba di Tanah papua, di halaman facebooknya 256 suka, 314 komentar dan 158 dibagikan, Jumat (18/11/2022).
Hampir mirib dengan ciuman Yudas saat tiba di depan kaki Yesus. Pj. Ibu Ribka Haluk, datang diutus negara Indonesia tiba di Tanah Papua sebagai Gub. Papua Tengah. Lalu tiba di bandarah berlutut dan cium Tanah Papua.
“Saya menafsirkan, ketika Yudas Iskariot mau menjual Tuhan Yesus, Ia mencium Tuhan Yesus, setelah Yudas Iskariot mencium Tuhan Yesus, Ia serahkan Gurunya kepada pemerintah Romawi untuk menyalibkan Yesus atas permimtaan beberapa orang Yahudi Isreal sebagai penghianat,” kata dia di halaman facebooknya.
Dia menjelaskan lebih lanjut Tanah wamena, Lembah Agung, Agamua tempat produksi orang asli papua, hari ini. Ciuman Ribka Haluk, dan Jhon Wempi Wetipo sebagai anak asli wamena.
“Telah menyerahkan Tanah Air, budaya, manusia, masa depan, anak cucu, ke dalam tangan pemerintah Republik Indonesia untuk disalibkan,” ujar Lokbere. Akun Nicolas Nicolas mengomentari postingan itu mengatakan dalam kisahnya Tuhan sudah tau (tahu) kalau Yudas akan menghianati dan menjualnya. Kalau memang sama seperti kisah Yudas, maka kitapun harus melalui itu seperti yang dilakukan oleh Tuhan kita. Sementara itu akun JibirakAlegwy mengomentari postingan itu dengan memajang design tulisan gambar Agus Sumule Dosen/Peneliti universitas Papua “tidak ada dasar ilmiah yang menunjukkan pemekaran perlu di Tanah Papua. Elit Papua yang memperjuangkan sedang mengajak masyarakat Papua masuk dalam lorong kegelapan. Masyarakat dibuat tidak tahu bagaimana dampaknya. Kebijakan pemekaran ialah untuk non Papua, Yaitu mendatangkan transmigrasi skala besar di seluruh Tanah Papua. Akan terjadi kesenjangan dan ketimpangan,” tutupnya. (isak0012)