Disdikbud Prov. Papua Pegunungan Lakukan Pembekalan dan Pelepasan Siswa ADEM

Wamena (dj-Pro) – Aron Wanimbo, SE,.M.Si, Kadis Pedidikan dan kebudayaan Prov. Papua Pegunungan mengatakan, kami melakukan pembekalan dan pelepasan siswa-siswi afirmasi pendidikan menengah (ADEM) Prov. Papua Pegunungan angkatan – XI tahun ajaran 2023/2024, Sabtu (08/07/2023).

Wanimbo mengatakan tamatan SMP dari 8 kabupaten Prov. Papua Pegunungan masing-masing mendapatkan jatah kuato 11 sampai 12 siswa, tim telah menyeleksi dan membawa ke Provinsi. Sehingga Provinsi mempunyai tanggungjawab memberikan arahan dan bimbingan.

“Supaya anak-anak mempunyai bekal untuk berada di perantauan, Provinsi yang menerima mereka itu Denpasar Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kemendikbud bersedia membiayai selama berada di SMA dan SMK, sampai tamat melanjutkan ke perguruan tinggi,” katanya.

Aron menjelaskan beban biaya akan ditanggung oleh kemendikbud sampai selesai dari berbagai fakultas atau disiplin ilmu. Orang tua bersangkutan hanya menerima output sumber daya manusia siap di pakai.

“Program ini bukan tanggungjawab pemprov atau pemda melainkan menyelesaikan beban biaya pendidikan sampai perguruan tinggi itu tanggungjawab pemerintah pusat dalam hal kemendikbud,” jelasnya.

Wanimbo menegaskan peluang emas seperti ini tidak dimanfaatkan oleh kabupaten itu rugi, misalnya seleksi saat ini kabupaten Lani Jaya satupun tidak akomodir dan tidak hadir siswa ADEM. Karena tidak memenuhi kuato, sebenarnya jatah kuato 12 anak itu rugi.

“Mematikan sumber daya manusia di Lani Jaya untuk 10 tahun kedepan. Maka model pemerintahan seperti itu kurang elok, berfikir demi kepentingan pribadi, tidak memperhatikan generasi kita kedepan,” tegasnya.

Wanimbo menegaskan lebih jauh karena 10-20 tahun tongkat estafet, bukan kita yang akan pegang tetapi generasi cerdas yang akan datang memimpin dan kendalikan pemerintahan di negeri dan daerah mereka sendiri.

“Pemprov juga membiayai anak-anak tujuannya sama, untuk kuliah dalam negeri maupun luar negeri. Kita mencari anak-anak yang berkualitas, memiliki pengetahuan global dan berdaya saing secara internasional,” tegasnya.

Aron menjelaskan diterapkan seperti itu di daerah kita masing-masing, sehingga kehadiran mereka membangun provinsi yang baru meletakkan dasar ini, kedepan lebih baik dari saat ini.

“Maka saya selaku kadis pedidikan dan kebudayaan Prov. Papua Pegunungan mengambil tanggungjawab masing-masing dengan berbagai cara, dalam arti beban biaya yang ditanggung oleh pemprov. Kami akan mengambil bagian dari 8 kabupaten itu,” katanya.

Wanimbo menjelaskan kuliah dalam negeri maupun luar negeri, kami akan membiayai, dan pemda juga bertanggungjawab untuk anak-anak yang kuliah di berbagai perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Sebenarnya itu tanggungjawab pemda.

“Beban provinsi dan kabupaten ditanggung oleh kemendikbud, ini sangat luar biasa. Maka peluang ini harus digunakan baik. seleksi, kirim tepat waktu dan kadis pendidikan 8 kabupaten programkan biaya pendampingan,” jelasnya.

Wanimbo sangat mengharapkan membawa ke tempat tujuan, maka pihaknya besok akan rapat dengan para kadis pedidikan 8 kabupaten. Kita akan sortir tanggungjawab pemda sejauh mana membiayai anak-anak.

“Lalu tanggungjawab provinsi sejauh mana sehingga tidak terjadi tumbang tindih, tidak elok nama yang dibiayai oleh kabupaten ada di provinsi. Anak-anak tidak hanya mereka, perlu uluran tangan oleh pemda seperti itu,” harapnya.

Aron menuturkan maka dalam rapat itu, pihaknya akan tegaskan sejumlah data secara komprehensif harus ada di pemprov Papua Pegunungan. Melalui Dinas pendidikan dan kebudayaan rencana sementara seperti itu.

“Tahun ajaran ini masing-masing kabupaten 11 sampai 12 siswa, maka saat ini kami mengirim 95 siswa-siswi tamatan SMP melanjutkan SMA dan SMK di Prov. Denpasar Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah,” tuturnya.

Wanimbo menjelaskan disana tiga Provinsi yang menerima anak-anak kita, dididik selama 3 tahun. Tahun ajaran 2024 kita akan rekrut dan kirim lagi. Jadi disana ada pendamping, pusat pelatihan pendidikan, bimbingan dan datang menjemput.

“Kami sebagai orang tua itu, pemerintah maupun orang tua bersangkutan siswa-siswi bertanggungjawab sampai di provinsi. Dari sini kita akan melepas, besok akan di antar oleh para pendamping,” jelasnya.

Wanimbo menekankan Program ADEM itu peluang emas bagi anak-anak kita, maka pemerintahan siapapun 8 bupati dan 8 kadis pedidikan bersatu, bersama kabid pendidikan proaktif untuk menyeleksi. Setiap tahun kita akan kirim jatah anak daerah.

“Kalau 12 anak ini seorang bupati sendiri bertanggungjawab siapkan asrama, beban biaya sangat besar sampai melanjutkan perguruan tinggi seperti itu siapa yang mau membantu,” tekan dia.

wanimbo mengingatkan maka peluang ini tidak digunakan oleh para 8 kadis pendidikan kabupaten dan para 8 bupati, maka ia mematikan sumber daya manusia masa depan untuk anak-anak negeri itu.

”Pemprov berharap kalau bupati atau kadis peduli terhadap itu, ia memajukan sumber daya manusia untuk masa depan sangat luar biasa. Tanggungjawab pemerintah mengirim di tiga provinsi,” katanya.

Aron menjelaskan mereka diterima, dididik dan dibimbing sedemikian rupa. Berangkat kesana tinggal di asrama disiplin, sehingga tidak seperti karakter hidup alam terbuka di Tanah Papua. Jadi tahapan itu harus menyesuaikan diri.

“Menjadi pandai atau tidak itu tergantung dari anak itu sendiri, mengikuti test masuk perguruan tinggi di universitas ternama juga kemampuan akademiknya, tidak dibantu oleh pengasuh atau siapapun,” jelasnya.

Wanimbo mengatakan kalau lulus itu, beban biaya perguruan tinggi tidak dibebankan kepada orang tua bersangkutan, tetap ditanggung oleh pemerintah pusat dalam hal kemendikbud.

“Mengikuti test tidak mampu berarti kembali kepada tanggungjawab orang tua bersangkutan, karena ia tidak menggunakan kesempatan sebaik mungkin untuk sekolah.

Aron mengatakan sebenarnya orang tua tidak bisa intervensi, itu kemampuan anak bersangkutan menjadi pintar atau tidaknya.

“Karena makan, minum dan biaya disediakan oleh pemerintah pusat, ia salah menggunakan kesempatan misalnya duduk main handphone, makan, minum dan tidur. Nanti saat selesai program ADEM melanjutkan perguruan tinggi tes tidak lulus menyesal sendiri,” pungkasnya. (0012Isak)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *