Wamena (dj-Pro) -Pdt Yudas Meage, Anggota Badan Pekerja Universal (BP Am) sinode Wilayah X mengatakan, kami akan menjelaskan tata Gereja, peraturan 20 Bab 45 pasal dan pedoman pelayanan GKI di Tanah Papua, Senin (26/06/2023).
Meage mengatakan ini akan menjelaskan kepada majelis Jemaat bersifat sosialisasi atau menjemaatkan tata Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI-TP) di amandemenkan melalui sidang Sinode ke 18 Waropen itu.
“Karena itu kita harus sosialisasi kepada majelis jemaat, kami lakukan itu. Seperti perubahan tata gereja kristen Injili di tanah Papua menjadi pemahaman bersama,” kata Meage.
Sementara itu Pdt Eduard Suu, Ketua Klasis Balim Yalimu menyampaikan apresiasi dan syukur kepada Sinode GKI di Tanah Papua. Hadir membuka dalam rangka agenda temu raya majelis jemaat yang sangat penting itu.
Suu mengatakan sebagai wujud dari sosialisasi keputusan sidang Sinode Waropen, peraturan, pedoman dan petunjuk teknis akan diperlakukan dalam GKI di tanah Papua.
“Sehingga melalui kegiatan temu raya majelis ini akan disampaikan beberapa perubahan dalam GKI di tanah Papua, khususnya dalam pelaksanaan ibadah-ibadah minggu dan perubahan yang lain,” kata Suu.
Eduard menjelaskan karena itu, kami sangat apresiasi dan bersyukur kepada Tuhan, kegiatan saat ini boleh terlaksana dengan baik sampai esok hari. Telah di buka oleh badan bekerja Sinode.
“Kami berharap dalam kegiatan sosialisasi ini seluruh majelis jemaat, para pelayan firman, Pdt, Guru jemaat, penginjil dan penatua. Akan kembali untuk lakukan apa yang menjadi mandat dari gereja ini,” harap Eduard.
Suu menuturkan kada seluruh jemaat GKI di tanah Papua secara khusus 28 jemaat yang berada di klasis Balim Yalimu, sehingga penata layanan wilayah pelayanan klasis Balim Yalimu kedepan boleh berlangsung baik.
“Sesuai dengan keputusan sidang Sinode menjadi berkat seluruh umat Tuhan diatas tanah dan negeri ini,” tuturnya.
Pihaknya menyampaikan terimakasih kepada panitia, seluruh peserta yang hadir. Dalam momentum temu raya majelis jemaat mempererat hubungan kekeluargaan dan saling mengenal satu dengan lain.
“Bagaimana kita keluar setelah berakhir dari kegiatan ini menjadi berkat, lewat kehadiran GKI di tanah Papua secara khusus di wilayah pelayanan klasis GKI Balim Yalimu,” pungkasnya. (0012Isak)