Jayapura (dj-Pro) – Yoris Walianggen, Ketua Panitia Yalimo Cup I mengatakan, kami membentuk panitia tahun 2022 menjual proposal ke pemerintah Yalimo dalam hal ini dinas pemuda dan olahraga terjawab di akhir Desember, Sabtu (13/05/2023).
Walianggen menjelaskan waktunya terbatas untuk menyelenggarakan di tahun 2022, sebenarnya target tahun lalu tetapi mengingat bertepatan perayaan natal dan libur nasional, sehingga kami mengambil kebijakan untuk menyelenggarakan tahun 2023.
“Panitia Yalimo cup I memberikan kuato 20 tim untuk mendaftar, terbagi 4 pool ikut serta Yalimo cup I di kota Jayapura itu. Melakukan teknical meeting 07 April, kick off di mulai 11 April – 13 Mei saat ini final, sehingga tim PS Pasifik Putra keluar sebagai Champion Yalimo Cup I di lapangan sepak bola Phokow waena,” jelasnya.
Walianggen mengungkapkan dalam penyelenggaraan turnamen ini mengalami berbagai tantangan. Karena turnamen skalanya sangat besar, sehingga kami bekerja keras untuk memaksimalkan biaya belanja turnamen dengan bantuan biaya yang diperoleh pemerintah itu.
“Sekalipun berbagai macam tantangan tetapi, kami mempunyai semangat untuk menyukseskan turnamen pertama kali selenggarakan di kota Jayapura itu sehingga tidak menghambat. Penggunaan lapangan dan wasit juga standar Asosiasi Provinsi PSSI cabang Papua,” Ungkapnya.
Walianggen berharap melalui terselenggaranya turnamen sepak bola ini, mempersatukan nilai-nilai dalam dunia sepak bola itu sendiri, selain mengangkat harkat dan martabat orang Papua melalui sepak bola. Di lain sisi memajukan dunia sepak bola khsusnya kabupaten Yalimo.
“Beberapa tahun belakangan mengalami krisis di bidang sosial dan politik sehingga generasi penerus mempunyai inisiatif untuk membuat kegiatan mempersatukan perbedaan persepsi dan memecah-belah keutuhan masyarakat,” katanya.
Walianggen menegaskan kegiatan seperti cabang olahraga ini supaya pemerintah, masyarakat dan kaum terpelajar tidak bisa berfikir perubahan itu terjadi hanya melalui pemerintahan dan birokrasi saja. Tetapi dengan sepak bola juga bisa maju dan mengharumkan nama baik daerah secara umum Papua.
Walinggen berharap pemerintah daerah memberikan dukungan penuh untuk kegiatan positif seperti ini. Karena bicara sepak bola tidak hanya soal olahraga, tetapi melalui sepak bola kita menunjukan dan mempresentasikan nilai tawar adat-isti adat dan kebudayaan.
“Suatu perubahan tidak hanya di lakukan melalui cabang-cabang lain, tetapi sepak bola juga kita bebas, berekspresi, bergerak maju dan mencapai harapan hidup,” pungkasnya. (0012Isak)