Jayapura (Dj-pro) – Saulus Bayage, Ketua Tim Peduli Komunitas pelajar Mahasiswa/i Kab. Yahukimo (KPMY) mengatakan, melakukan pembentukan Tim Peduli dan saat ini menjalankan tahapan, Rabu (12/04/2023).
Orang menilai segelintir yang menjalankan kepentingan pribadi, tetapi tidak kita bersuara untuk mempersiapkan mahasiswa berkarakter, inovatif dan berdampak untuk masa depan Yahukimo.
“Pemerintah Daerah, DPRD Komisi C dan pengurus KPMY menanggapi untuk melakukan reorganisasi dalam waktu dekat,” katanya.
Ditempat yang sama Elianus Hambisabon, Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Hubula Ngalik Intamaya (HPM-HNI) menyatakan, sesuai putusan sidang pleno III tidak berjalan reorganisasi dan mengorbankan mahasiswa.
“Sehingga kami menuntut Badan Pengurus Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo (KPMY) kota studi Jayapura menggelar reorganisasi,” pintanya.
Mohi menyampaikan pemerintah Kab. Yahukimo pendingkan pencairan biaya bantuan studi, sebelum melaksanakan reorganisasi (KPMY). Ia menekankan ketua komisi C mendukung mahasiswa dalam menggelar reorganisasi.
“Tanpa reorganisasi generasi masa depan tidak berdaya saing, mahasiswa itu tulang punggung Kab. Yahukimo, kami suarakan mengingat kepentingan reorganisasi,” ujar dia.
Agustinus Mohi, Ketua RK-Anpropakos menambahkan, tim peduli menyurati pengurus KPMY, tetapi tidak mengklarifikasi mengenai kekeliruan penulisan Surat Keputusan (SK) kesepakatan forum pada sidang pleno III di Asrama Pdt, S. Liborang.
“Kami menuntut agar ditinjau kembali SK itu, sesuai Kesepakatan awal dalam forum, pengurus KPMY masa bakti 2020-2022 melakukan reorganisasi,” tuturnya.
Mohi menyarankan tidak boleh main-main organisasi, kalau tidak melakukan reorganisasi, maka dampak akan dirasakan generasi Yahukimo, krisis kader, kepemimpinan dan pemimpin. Melahirkan pemimpin itu di KPMY, 51 ikatan distrik dan tiga wilayah sub ikatan, sehingga perlu memperhatikan.
“Mahasiswa terbanyak kab. Yahukimo di Prov. Papua, beraktivitas sehari-hari organisasi kampus dan luar kampus. Pihaknya menyayangkan. Ada apa? Organisasi bagi mahasiswa Yahukimo itu, tetapi nyatanya apa? Pengurus mematikan bersaingan regenerasi yang sedang perkembang,” katanya.
Agustinus berharap pengurus periode 2020-2022 menanggapi tentang reorganisasi, jika tidak menanggapi. Maka kami bersama tim peduli dan mahasiswa Yahukimo 51 Distrik kota studi Jayapura melakukan sidang istimewa.
Di lain pihak Herman Silip, Perwakilan Ikatan Pelajar Mahasiswa Seng-Solo (IP2MY) mengatakan, Saat ini kami menuntut pengurus karena membuat krisis regenerasi.
“BP. KPMY, pemerintah, dinas terkait menanggapi itu, untuk melakukan reorganisasi dengan biaya bantuan studi. Mengingat akan berdampak pada krisis regenerasi masa depan Yahukimo,” imbuhnya.
Sementara itu Yareak Yando, Perwakilan Mahasiswa 51 Distrik meminta, pengurus KPMY dan pemerintah terkait menanggapi tuntuntan reorganisasi, penting untuk mahasiswa Yahukimo terproses hanya di KPMY, kita bersuara reorganisasi itu gudang mempersiapkan pemimpin masa depan.
Yando berharap DPRD komisi bersangkutan melihat hal itu, atas kerja tim peduli reorganisasi mempersiapkan generasi Yahukimo berjalan baik.
“Memfokuskan untuk reorganisasi sebelum reorganisasi, tidak boleh mencairkan bantuan studi, kalau tidak bantuan studi itu membiayai reorganisasi,” tegas dia.
Wililungi Wim Silak, Perwakilan Putra Mahasiswa Yahukimo menyikapi, KPMY melakukan reorganisasi kepentingan menyiapkan kader produktif, inovatif sumber daya manusia masa depan Yahukimo.
“Meninju kembali SK kesepakatan forum sidang pleno III masa periode kepengurusan 2 tahun tetapi saat ini 2023 sudah 3 tahun,” jelasnya.
Silak menyarankan mengambil langkah bijak, berintelek dan berwibawa memajukan SDM Yahukimo. Pihaknya berharap pemerintah melihat reorganisasi, kami bersuara mengenai generasi Yahukimo.
“Dinas pendidikan menahan diri melakukan upaya mencairkan biaya bantuan studi, sebelum menyelengarakan musyawarah organisasi,” tegas Silak.
Dia berharap ketika tuntutan tidak di indahkan oleh kepengurusan berjalan dan Pemerintah Daerah, maka akan melakukan kudeta kepemimpinan melalui sidang istimewa.
Menanggapi itu Kristina Sabu, perwakilan Putri Mahasiswi Yahukimo mempertanyakan, pihaknya di tanya adik-adiknya, mempunyai organisasi KPMY tetapi bagaimana organisasi KPMY itu tidak berjalan?
“Kendala adik-adik yang baru bergabung dalam organisasi KPMY boleh dapat mengetahui proses berorganisasi. Tetapi karena vakum melaksanakan reorganisasi, sehingga tidak belajar proses bersaing di organisasi,” teran Kristina.
Kristina berharap perwakilan perempuan meminta pengurus mengaktifkan organisasi melalui reorganisasi, sehingga berjalan baik untuk membangun Yahukimo lebih maju.
“Generasi Yahukimo mempunyai harapan untuk maju, tidak hanya generasi kita yang memimpin saat ini. Tetapi generasi akan datang dan lahir dari generasi ke generasi,” pungkas Perempuan biasa di sapa Ithin itu. (0012Isak)
artikel yang bagus